Bagaimana merancang tas kemasan makanan untuk menarik pengguna?

Biasanya saat kita membeli makanan, hal pertama yang menarik perhatian kita adalah kemasan luar dari kantong makanan tersebut.Oleh karena itu, laris atau tidaknya suatu makanan sangat bergantung pada kualitasnyatas kemasan makanan.Beberapa produk, meskipun warnanya mungkin tidak begitu menarik, pada akhirnya dapat menarik konsumen melalui berbagai metode rendering.

Kemasan makanan yang sukses tidak hanya cepat menarik perhatian konsumen, tetapi juga membuat masyarakat merasa bahwa makanan di dalam kemasannya segar dan enak sehingga menimbulkan dorongan untuk segera membeli.Jadi, bagaimana kita merancang kemasan makanan untuk menarik perhatian pelanggan?Bagaimana dengan menghasilkan isyarat rasa yang indah?

Warna adalah aspek terpenting dalam desain kemasan makanan, dan juga merupakan informasi yang dapat diterima konsumen dengan cepat, menentukan corak keseluruhan kemasan.Beberapa warna dapat memberikan kesan rasa yang indah, sementara warna lainnya justru sebaliknya.Misalnya:

Abu-abu dan hitam memberi perasaan sedikit pahit pada orang.

Biru tua dan cyan terlihat sedikit asin.

Warna hijau tua memberikan rasa asam dan sepat.

Penting untuk berhati-hati saat menggunakan warna-warna ini secara luas dalam kemasan makanan.Tentu saja, bukan berarti semua kemasan makanan harus menggunakan rangkaian warna yang serupa.Pemilihan warna kemasan akhir juga perlu mempertimbangkan banyak faktor seperti rasa, rasa, kualitas, dan diferensiasi produk sejenis makanan tersebut.

Karena “sensasi lidah” utamanya yaitu manis, asin, asam, dan pahit, maka terdapat pula “rasa di mulut” yang berbeda-beda dalam rasanya.Untuk mengekspresikan begitu banyak sensasi rasa pada kemasan dan menyampaikan informasi rasa dengan benar kepada konsumen, desainer perlu mengekspresikannya sesuai dengan metode kognitif dan pola warna masyarakat.Misalnya:

Buah merah memberi rasa manis pada manusia, dan warna merah terutama digunakan sebagai kemasan untuk menyampaikan rasa manis.Merah juga memberikan asosiasi yang hangat dan meriah, dan digunakan dalam makanan, tembakau, dan anggur, dengan makna meriah dan antusias.

Warna kuning mengingatkan orang pada kue-kue yang baru dipanggang, mengeluarkan aroma yang memikat.Saat mengekspresikan aroma makanan, warna kuning sering digunakan.

Warna jingga berada di antara merah dan kuning, memberikan rasa seperti jingga, manis dan sedikit asam.

Rasa dan rasa kesegaran, kelembutan, kerenyahan, keasaman, dan lain-lain umumnya dinyatakan dalam warna seri hijau.

Menariknya, makanan manusia kaya dan berwarna-warni, namun dalam kehidupan nyata, hanya ada sedikit makanan berwarna biru yang tersedia untuk dikonsumsi manusia.Oleh karena itu, fungsi utama warna biru dalam desain kemasan makanan adalah untuk meningkatkan dampak visual, sehingga lebih higienis dan elegan.

Adapun karakteristik rasa yang kuat dan lemah, seperti kelembutan, kekentalan, kekerasan, kerenyahan, kehalusan, dll., desainer terutama mengandalkan intensitas dan kecerahan desain warna untuk mengekspresikannya.Misalnya, penggunaan warna merah tua dan merah cerah untuk mewakili makanan dengan rasa manis yang kuat;Makanan dengan rasa manis sedang yang diwakili oleh warna merah terang;Gunakan warna merah oranye untuk mewakili makanan dengan rasa manis yang lebih ringan, dan seterusnya.

Ada juga beberapa makanan atau minuman yang mengekspresikan rasanya secara langsung dengan menggunakan warna yang sudah biasa digunakan orang, seperti coklat tua (biasa disebut kopi) yang menjadi warna khusus untuk makanan seperti kopi dan coklat.

Secara ringkas dapat dipahami bahwa warna merupakan metode utama bagi para desainer untuk mengekspresikan cita rasa makanan, namun ada juga beberapa sensasi rasa yang sulit diungkapkan dengan menggunakan warna, seperti rasa pahit, asin, dan pedas.Desainer perlu menggunakan desain font khusus dan suasana pengemasan untuk menampilkan desain, mengekspresikan sensasi rasa dari tingkat spiritual dan budaya, sehingga konsumen dapat dengan jelas mengidentifikasi informasi rasa yang disampaikan.

Bentuk dan corak gambar atau ilustrasi yang berbeda-beda pada kemasan makanan juga memberikan isyarat selera kepada konsumen.

Pola dekoratif melingkar, setengah lingkaran, dan elips memberikan perasaan hangat, lembut, dan basah, dan digunakan untuk makanan dengan rasa ringan seperti kue kering, manisan, dan bahkan makanan ringan.

Sebaliknya, pola persegi dan segitiga memberikan perasaan dingin, keras, rapuh, dan kering.Jelas sekali, pola berbentuk ini lebih cocok untuk makanan kembung, makanan beku, dan makanan kering dibandingkan pola melingkar.

Selain itu, penggunaan gambar dapat merangsang selera konsumen.Semakin banyak desainer kemasan yang memasang foto fisik makanan pada kemasannya untuk menunjukkan kepada konsumen penampakan makanan di dalam kemasannya, yang telah dicoba dan diuji berulang kali.

Teknik dekoratif lain yang perlu disebutkan adalah makanan emosional (seperti kopi coklat, teh, anggur merah), yang dikemas dengan kecenderungan emosional yang kuat saat dikonsumsi.Ilustrasi acak yang dilukis dengan tangan, gambar pemandangan indah, dan bahkan legenda romantis menciptakan suasana pada kemasan yang pertama-tama memberikan isyarat emosional tidak langsung kepada konsumen, sehingga menghasilkan asosiasi rasa yang indah.

Bentuk kemasan makanan juga dapat berdampak pada ekspresi rasa makanan.Karena perbedaan bentuk kemasan dan sifat bahan, maka tekstur yang disajikan juga menjadi faktor yang mempengaruhi penampilan dan rasa makanan.Desain bentuk kemasan makanan merupakan bentuk ekspresi bahasa yang abstrak.Cara menggunakan bahasa abstrak untuk mengekspresikan daya tarik cita rasa desain kemasan pangan memerlukan perhatian pada dua hal berikut:

Dinamis.Dinamis berarti kualitas yang baik seperti perkembangan, kemajuan, dan keseimbangan.Pembentukan gerak dalam desain biasanya mengandalkan kurva dan perputaran bentuk pada bagian spasial.

Rasa volume.Rasa volume mengacu pada sensasi psikologis yang dibawa oleh volume kemasan.Misalnya, makanan kembung harus dikemas dengan udara, dan desain ukurannya yang besar dapat mengekspresikan kelembutan makanan.

Namun, harus diingat bahwa bagaimana pun desainnya dilakukan, batasan bentuk produksi dan kondisi pengemasan harus tetap diperhatikan, karena bagaimanapun juga pengemasan adalah produksi industri.

tas kemasan

Jika Anda memiliki persyaratan kemasan makanan, Anda dapat menghubungi kami.Sebagaiprodusen kemasan fleksibelselama lebih dari 20 tahun, kami akan memberikan solusi pengemasan yang tepat sesuai dengan kebutuhan produk dan anggaran Anda.


Waktu posting: 25 Sep-2023