Kemasan yang larut dalam air, juga dikenal sebagai film yang larut dalam air atau kemasan yang dapat terbiodegradasi, mengacu pada bahan kemasan yang dapat larut atau terurai dalam air.
Film-film ini biasanya terbuat dari polimer yang dapat terurai secara hayati atau bahan alami lainnya, dan ketika terkena air atau kelembapan, film-film tersebut dirancang untuk terurai menjadi komponen-komponen yang tidak berbahaya.
Dengan kemampuannya untuk larut atau terurai dalam air, solusi pengemasan inovatif ini akan sangat mengurangi sampah plastik dan polusi.
Mulai dari melarutkan kantong deterjen sekali pakai dengan mudah di mesin cuci hingga mengontrol pelepasan pupuk, dan bahkan pengemasan makanan tanpa perlu membuka kemasannya, kemasan yang larut dalam air telah menunjukkan transformasi revolusioner dalam pengemasan, penggunaan, dan pembuangan produk.
Solusi pengemasan yang berkelanjutan dan universal ini berpotensi mengubah industri dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Dari tahun 2023 hingga 2033, kemasan yang larut dalam air akan mengubah seluruh industri secara menyeluruh.
Menurut laporan Future Market Insight Global dan sebuah perusahaan konsultan, industri pengemasan yang larut dalam air diperkirakan akan memberikan dampak yang signifikan terhadap seluruh industri pengemasan dari tahun 2023 hingga 2033.
Pasar diperkirakan akan mencapai $3,22 miliar pada tahun 2023 dan tumbuh menjadi $4,79 miliar pada tahun 2033, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 4%.
Permintaan akan solusi pengemasan ramah lingkungan terus meningkat
Kemasan yang larut dalam air menjadi semakin populer sebagai solusi pengemasan berkelanjutan di berbagai bidang seperti makanan, kesehatan, pertanian, dan barang konsumsi.
Dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan masalah lingkungan dan peraturan pemerintah mengenai sampah plastik, banyak industri mungkin mengadopsi kemasan yang larut dalam air sebagai pilihan standar.
Dengan meningkatnya permintaan pelanggan akan solusi pengemasan ramah lingkungan, penggunaan bahan yang dapat terurai secara hayati dan dapat dibuat kompos dalam kemasan yang larut dalam air diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Tantangan dan Tren Pasar
Meskipun kemasan yang larut dalam air memberikan banyak manfaat, namun juga menghadapi beberapa tantangan. Masalah-masalah ini mencakup kurangnya kesadaran, biaya produksi yang tinggi, terbatasnya pasokan bahan dan mesin, serta kekhawatiran mengenai ketahanan, kompatibilitas, dan pengelolaan limbah.
Terlepas dari tantangan-tantangan ini, pasar menyaksikan beberapa tren. Bahan baru seperti polisakarida dan protein sedang dikembangkan, dan kemasan yang larut dalam air semakin banyak digunakan di bidang pertanian dan industri kosmetik.
Merek-merek besar seperti Nestle, PepsiCo, dan Coca Cola sedang menjajaki penggunaan plastik untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. Selain itu, startup juga menyediakan solusi inovatif dan berkelanjutan di bidang ini.
Klasifikasi dan analisis
Amerika Utara dan Eropa
Industri farmasi dan perawatan kesehatan juga berkontribusi terhadap pertumbuhan pasar kemasan yang larut dalam air di Amerika Utara.
Amerika Utara, khususnya Amerika Serikat dan Kanada, memiliki industri makanan dan minuman yang berkembang pesat yang banyak menggunakan kemasan yang larut dalam air. Meningkatnya isu-isu lingkungan hidup dan peraturan perundang-undangan di kawasan ini telah mendorong permintaan akan alternatif kemasan yang ramah lingkungan.
Eropa adalah peserta penting dalam bisnis pengemasan larut air global, menguasai lebih dari 30% pangsa pasar. Kawasan ini sangat mementingkan keberlanjutan dan perlindungan lingkungan, sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan akan solusi pengemasan ramah lingkungan.
Jerman, Perancis, dan Inggris adalah pasar utama kemasan yang larut dalam air di Eropa, dengan industri makanan dan minuman menjadi pengguna akhir utama, diikuti oleh bahan kimia pertanian dan obat-obatan.
wilayah Asia Pasifik
Kawasan Asia Pasifik memiliki pangsa pasar yang signifikan dalam industri kemasan yang larut dalam air dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang signifikan selama periode perkiraan.
Meningkatnya permintaan akan solusi pengemasan ramah lingkungan dan undang-undang ketat yang bertujuan mengurangi sampah plastik mendorong pasar di wilayah ini.
analisis segmen
Komponen polimer adalah komponen kunci dari kemasan yang larut dalam air, memanfaatkan polimer yang larut dalam air untuk memberikan alternatif berkelanjutan terhadap bahan kemasan tradisional.
Polimer larut air yang umum digunakan termasuk PVA, PEO, dan polimer berbasis pati.
Merek terkemuka dan lanskap kompetitif
Industri makanan dan minuman merupakan pengguna utama kemasan yang larut dalam air karena dapat meningkatkan keberlanjutan dan mengurangi sampah plastik.
Dalam hal persaingan, pelaku pasar fokus pada inovasi, keberlanjutan, efektivitas biaya, dan kepatuhan terhadap peraturan. Mereka memperluas pasokan produk mereka, mengembangkan bahan dan teknologi baru, dan berkolaborasi dengan perusahaan dan institusi lain untuk mempertahankan posisi terdepan di pasar kemasan yang larut dalam air.
Waktu posting: 05 Juni 2023