Dalam masyarakat saat ini, kemasan pangan bukan lagi sekadar alat sederhana untuk melindungi barang dari kerusakan dan polusi. Ini telah menjadi komponen penting dalam komunikasi merek, pengalaman konsumen, dan strategi pembangunan berkelanjutan. Makanan di supermarket sangat mempesona, dan seiring dengan perubahan kesadaran pasar dan konsumen, kemasan makanan juga terus diperbarui. Bagaimana tren perkembangan pangankemasandewasa ini?
Kemasan makanan menjadi lebih kecil
Dengan bangkitnya ekonomi tunggal dan percepatan laju kehidupan, permintaan konsumen akan makanan yang nyaman dan terjangkau semakin meningkat, dan kemasan makanan secara diam-diam menjadi lebih kecil. Baik bumbu maupun makanan ringan menunjukkan tren kemasan kecil. Desain kemasan yang kecil tidak hanya nyaman untuk dibawa dan dikonsumsi satu kali, mengurangi masalah pembusukan makanan akibat penyimpanan jangka panjang setelah dibuka, tetapi juga membantu mengontrol asupan makanan dan memenuhi kebutuhan hidup sehat. Selain itu, kemasan kecil juga menurunkan ambang pembelian konsumen dan mendorong popularitas budaya mencicipi. Seperti halnya kapsul yang ada di pasaran, setiap kapsul merangkum satu porsi kopi, memastikan kesegaran setiap seduhan dan memudahkan konsumen untuk memilih rasa yang berbeda berdasarkan selera pribadi, sejalan dengan tren kemasan kecil dan konsumsi yang dipersonalisasi.
Kemasan makanan menjadi ramah lingkungan
Meningkatnya perhatian global terhadap polusi plastik, semakin ketatnya peraturan lingkungan, dan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap perlindungan lingkungan telah mendorong transformasi kemasan makanan menuju bahan yang dapat didaur ulang dan dapat terurai secara hayati. Dengan menggunakan bahan ramah lingkungan seperti kertas, plastik berbasis bio, dan serat tumbuhan, perusahaan dapat mengurangi dampaknya terhadap lingkungan, membangun citra merek ramah lingkungan, dan memenuhi ekspektasi pasar terhadap pembangunan berkelanjutan. Cangkir dan tong es krim Oreo Nestle dikemas dengan bahan yang dapat didaur ulang dan didaur ulang, menyeimbangkan keamanan pangan dan perlindungan lingkungan. Yili memprioritaskan pemasok yang mengutamakan perlindungan lingkungan, salah satunya Jindian Milk mengurangi rata-rata penggunaan kertas kemasan tahunan sekitar 2800 ton melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan FSC.
Pengemasan makanan menjadi cerdas
Pengemasan cerdas dapat meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan interaktivitas, memastikan keamanan pangan dan ketertelusuran. Perkembangan Internet of Things, big data, dan teknologi kecerdasan buatan telah memberikan kemungkinan bagi kecerdasan dalam pengemasan makanan. Pengemasan cerdas mencapai keterlacakan produk, verifikasi anti-pemalsuan, pemantauan kualitas, dan fungsi lainnya dengan menyematkan tag RFID, kode QR, sensor, dan teknologi lainnya, meningkatkan kepercayaan konsumen dan menyediakan data konsumen yang berharga untuk merek, yang membantu pemasaran presisi dan optimalisasi layanan. Beberapa makanan mencerminkan kesegaran produk melalui perubahan warna label kemasan luar, yang sekilas mudah dipahami konsumen. Selain itu, label pengatur suhu cerdas yang diterapkan pada makanan segar dapat memantau dan mencatat perubahan suhu secara real-time, dan mengeluarkan alarm setelah melebihi kisaran yang ditetapkan, sehingga memastikan keamanan dan pengendalian kualitas makanan di seluruh rantai pasokan.
Pengemasan memainkan peran penting dalam industri makanan, dan tren masa depan menunjukkan pertimbangan komprehensif terhadap kenyamanan konsumen, perlindungan lingkungan, dan tanggung jawab sosial. Perusahaan harus mengikuti tren ini, terus berinovasi, dan menggunakan kemasan sebagai media untuk membangun ekosistem konsumsi pangan yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan cerdas.
Waktu posting: 14 Juni 2024